Pada tugas kali ini saya akan membandingkan
antara 3 buah Jurnal dengan tema yang sama, yakni Bioinformatika.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bioinformatika merupakan kajian yang
memadukan disiplin ilmu biologi molekul, matematika dan teknik informasi.
Bioinformatika berperan dalam bidang klinis dalam bentuk informasi klinis,
identifikasi mutasi gen-gen penyebab penyakit, terapi gen, dan pengobatan
individual sesuai profil genetik setiap pasien. Bioinformatika juga berperan
dalam identifikasi agen penyakit baru, diagnosis penyakit baru dan dalam
penemuan obat. Aplikasi dari bioinformatika dalam penemuan obat ini menggunakan
pendekatan genomik untuk identifikasi target-target obat dan desain senyawa
untuk obat yang akan berikatan dengan DNA target. Bioinformatika merupakan
suatu bidang interdisipliner yang saling menunjang dengan disiplin ilmu lain.
Bidang yang terkait dengan bioinformatika adalah biofisik, biologi komputasi,
informatika medis, informatika kimiawi, genomik, proteomik, farmakogenomik dan
farmakogenetik.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam penulisan ini meliputi:
a. Bagaimana peran Bioinformatika pada setiap
penelitian yang berbeda antara 3 jurnal?
b. Apa kesimpulan dari identifikasi 3 Jurnal
tersebut?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan ini yakni:
a. Mengetahui peran Bioinformatika pada setiap
penelitian.
b. Menyimpulkan antara 3 buah jurnal yang
diidentifikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini penulis akan
menyimpulkan terlebih dahulu setiap jurnal yang akan dibandingkan dengan jurnal
lainnya. Namun perlu diketahui pengertian secara umum dari Bioinformatika. Bioinformatika
adalah aplikasi dari alat
komputasi dan analisis untuk menginterpretasikan data-data biologi.
2.1. PERAN
BIOINFORMATIKA DALAM KAJIAN INTERAKSI PROTEIN-PROTEIN
Protein adalah kelas molekul yang sangat
penting dalam sel. Sebagian besar fungsi protein adalah berinteraksi dengan
molekul lain, terutama dengan sesama protein. Interaksi protein mengalami
regulasi dan terkonservasi pada evolusi. Hal ini terjadi karena interaksi tidak
sempurna yang dipicu oleh mutasi random, dapat menyebabkan disfungsi molekul.
Oleh sebab itu, area interaksi interface molekul berada dibawah tekanan oleh
seleksi alam dan lebih terkonservasi dibandingkan dengan bagian lain pada
protein. Sejalan dengan semakin lengkapnya sekuens genom, ‘interaktomik
struktural’ protein untuk memetakan semua interaksi domain protein menjadi
semakin penting. Sekarang ilmuwan dapat memetakan seluruh interaktom manusia
secara bioinformatika, menggunakan data eksperimen yang berilimpah dari
berbagai metode, seperti analisis yeast two hybrid (Gong et al, 2005).
Eksperimen basah interaksi protein-protein
memerlukan waktu yang panjang dan regen biokimia yang mahal. Diperlukan metode
yang mampu mempersingkat waktu dan menekan kebutuhan regen. Bioinformatika
dapat membantu tercapainya kedua hal tersebut. Ada tiga database online yang
akan dibahas dalam ulasan ini. Mereka adalah InterPare, ClusPro, dan PROTORP.
InterPare adalah server database publik untuk
informasi interaksi interface protein. Database tersebut memiliki data
interface skala besar untuk protein yang struktur 3D nya telah diketahui.
Interface tersebut berbasis pada domain protein yang tercatat pada database
SCOP. Peran Bioinformatika dalam Kajian Interaksi Protein-Protein SIGMA Volume,
Nomor, Bulan Tahun Terbit 7
ClusPro adalah server terintegrasi pertama
yang memiliki langkah dudukan dan diskriminasi untuk memprediksi struktur
kompleks protein-protein. Server tersebut dapat digunakan untuk mendiskriminasi
satu set struktur kompleks potensial dari beberapa algoritma dudukan.
PROTORP adalah server yang dapat menghitung
parameter fisis dan kimia dari situs interaksi protein. Perhitungan tersebut
adalah untuk memprediksi energi ikatan asosiasi. Parameter yang dilibatkan
adalah ukuran dan bentuk, ikatan intermolekuler, komposisi gugus fungsi dan
atom, dan struktur sekunder.
Ketiga database online tersebut dapat
dimanfaatkan untuk membantu eksperimen basah interaksi protein-protein.
2.2. BIOINFORMATIKA:
MENGAWINKAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN BIOTEKNOLOGI
Tak disangkal, saat ini adalah jamannya
Teknologi Informasi (TI). Berbagai produk dan jasa dalam bidang TI mulai dari
komputer pribadi, Internet, handphone, dsb sudah dinikmati oleh masyarakat
luas. Dengan itu semua, TI tidak hanya telah membangkitkan gelombang
new-economy tapi juga merubah pola pikir sampai kepada gaya hidup manusia
modern sehingga serasa hidup dalam “kampung dunia”. Kekuatan inovasi teknologi
yang disepadankan dengan TI di masa depan adalah bioteknologi. Bioteknologi
modern ditandai dengan kemampuan manusia untuk memanipulasi kode genetik DNA,
“cetak biru kehidupan”. Berbagai aplikasinya telah merambah sektor kedokteran,
pangan, lingkungan, dsb. Pembacaan sekuen genom manusia oleh perusahaan
bioteknologi Amerika Serikat (AS) Celera Genomics dalam waktu singkat (beberapa
tahun) dibanding usaha konsorsium lembaga riset publik AS, Eropa, dll (lebih
dari 10 tahun) a.l. berkat kontribusi TI melalui perangkat komputasinya
(perangkat keras maupun lunak).
Di Indonesia Bioinformatika masih belum
dikenal oleh masyarakat luas. Di kalangan peneliti sendiri, mungkin hanya para
peneliti biologi molekuler yang sedikit banyak mengikuti perkembangannya karena
keharusan Gambar 4. DNA chip. - 6 - menggunakan perangkat-perangkat
Bioinformatika untuk analisa data. Sementara itu di kalangan TI masih kurang
mendapat perhatian. Ketersediaan database dasar (DNA, protein) yang bersifat
terbuka/gratis merupakan peluang besar untuk menggali informasi berharga
daripadanya. Sudah disepakati, database genom manusia misalnya akan bersifat
terbuka untuk seluruh kalangan. Dari padanya bisa digali kandidatkandidat gen
yang memiliki potensi kedokteran/farmasi. Dari sinilah Indonesia dapat ikut
berperan mengembangkan bioinformatika. Kerjasama antara peneliti bioteknologi
yang memahami makna biologis data tersebut dengan praktisi IT seperti
programmer, dsb akan sangat berperan dalam kemajuan Bioinformatika Indonesia
nantinya.
2.3. PERAN
BIOINFORMATIKA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Bioinformatika dalam bidang klinis sering
disebut sebagai informasi klinis. Aplikasi dari informasi klinis ini berbentuk
manajemen data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR)
yang dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of
Medicine pada tahun 1972. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33
orang pasien diabetes. Sekarang EMR telah diaplikasikan pada berbagai penyakit.
Data yang disimpan meliputi data analisis diagnosis laboratorium, hasil
konsultasi dan saran, foto rontgen, detak jantung, dan lain-lain. Dengan
data-data ini dokter akan dapat menentukan obat yang sesuai dengan kondisi
pasien. Aplikasi klinis bioinformatika dapat dilihat dalam jangka pendek,
menengah dan panjang. Pada jangka pendek, analisis bioinformatika dari proyek
genom manusia menghasilkan identifikasi gen-gen penyebab penyakit dan
target-target obat dapat ditemukan secara simultan. Bioinformatika memungkinkan
identifikasi gengen yang rentan terhadap mutasi dan menjelaskan jalur patogenik
yang terlibat pada penyakit dan menyediakan kesempatan untuk pengembangan
target terapi. Barubaru ini, target-target potensial pada kanker telah
diidentifikasi dari profil ekspresi gen.
Sarana utama untuk para ahli bioinformatika
adalah perangkat lunak komputer dan internet. Aktivitas mendasar adalah
analisis urutan DNA dan protein menggunakan berbagai program dan basis data
yang tersedia pada world wide web. Bioinformatika adalah disiplin ilmu yang
sedang berkembang dan para ahli bioinformatika sekarang menggunakan program-program
perang-kat lunak yang kompleks untuk mencari, memilah-milah, menganalisis,
memprediksi, dan menyimpan data urutan DNA dan protein.
BAB
III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa setiap penelitian
yang berdasarkan Bioinformatika itu memiliki kesamaan yakni diperlukannya peran
penting dari perangkat lunak serta Internet. Karena tidak bisa dipungkiri saat
ini akan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat. Digunakannya perangkat
lunak komputer adalah untuk menghasilkan keakuratan yang tinggi serta dalam
waktu yang singkat.
Sumber:
http://vixra.org/pdf/1308.0114v1.pdf
http://www.komputasi.lipi.go.id/data/1014224403/data/1110939469.pdf
majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/79/pdf